Sistem Ekonomi Komando yang Telah Ditinggalkan Banyak Negara
3 min readSistem ekonomi komando memang tidak diterapkan di Indonesia, tapi ada beberapa negara yang masih menggunakannya hingga sekarang. Sebenarnya, apa yang dimaksud sistem ekonomi satu ini?
Ekonomi komando merupakan sistem perekonomian yang memiliki ciri khas dalam pengelolaan kegiatan ekonomi. Sistem ini memang menarik untuk dibahas, karena tidak semua negara menerapkannya.
Kali ini, kami akan memberikan informasi seputar sistem ekonomi ini yang dianggap cukup tertinggal dan kurang relevan dengan masa kini. Meski begitu, ada negara-negara yang masih menerapkannya hingga sekarang.
Pengertian Sistem Ekonomi Komando dan Negara yang Menerapkannya
Sebelum menjelaskan lebih jauh, Anda perlu mengetahui pengertian dari istilah satu ini. Dengan begitu, Anda akan lebih memahaminya dengan baik.
Sistem ekonomi komando adalah sistem ekonomi di mana pemerintah pusat memiliki kendali atau otoritas penuh dalam mengatur aktivitas ekonomi. Di sini, pemerintah berperan dalam perencanaan, produsen hingga menjadi distributor pertama.
Tentu saja dalam sistem ekonomi satu ini memiliki tujuan yang diinginkan, yaitu mencapai kestabilan ekonomi, kesetaraan sosial, hingga pemenuhan kebutuhan masyarakat.
Sistem ekonomi satu ini memang sering dikaitkan dengan tindakan komunisme. Hal tersebut dikarenakan kepemilikan pribadi dari alat produksi ditiadakan dan diganti dengan kepemilikan bersama, tapi dikelola oleh negara.
Namun, jangan menilai dari sudut pandang negatif saja. Tidak semua negara yang menganut sistem ekonomi satu ini menggunakan ideologi komunisme. Contoh negara yang menerapkan sistem ekonomi komando ada Korea Utara yang paling menonjol karena penerapan sistem ini sangat ketat.
Semua kegiatan ekonomi memang diatur oleh pemerintah pusat. Bahkan sebagian besar perusahaan yang ada di Korea Utara dimiliki dan dikelola oleh negara. Hampir sebagian kecil perusahaan yang menjadi milik pribadi
Negara berikutnya ada Kuba. Meski sudah ada beberapa reformasi ekonomi yang dilakukan, namun pemerintah di negara ini masih menjadi pengendali utama dari sebagian besar sektor ekonomi.
Dan terakhir ada Eritrea yang masih menggunakan sistem ekonomi satu ini. Pemerintah di negara ini memang masih menjadi pengendali terbesar dalam aktivitas ekonomi. Investasi asing juga dibatasi dan sektor swasta hanya memainkan peran kecil di sini.
Ciri-Ciri dari Penerapan Sistem Ekonomi Komando
Keberadaan sistem ekonomi ini memang sudah banyak ditinggalkan oleh berbagai negara di dunia ini. Hal tersebut dikarenakan menganut ideologi komunisme.
Bahkan negara Tiongkok yang kental dengan ideologi komunis, telah menghentikan sistem ekonomi satu ini sejak tahun 1978. Untuk saat ini, negara tirai bambu tersebut menggunakan sistem ekonomi campuran yang menggabungkan komunis dan kapitalis.
Jika berdasarkan pengertian di atas, kami bisa memberikan ciri-ciri dari sistem ekonomi jenis komando secara lebih detail. Pertama, pemerintah menjadi penguasa penuh atas sumber daya, seperti tanah, tenaga kerja hingga modal.
Kedua, sistem ekonomi komando menggunakan perencanaan pusat, dilakukan oleh beberapa lembaga pemerintah atau bahkan partai politik yang berkuasa. Rencana yang diterapkan biasanya bersifat jangka panjang.
Ketiga. penentuan harga dan distribusi semuanya diatur oleh pemerintah. Penentuan tersebut tentu saja dilakukan berdasarkan rencana ekonomi yang sebelumnya telah ditetapkan.
Keempat, tanah, tenaga kerja dan juga modal dimiliki secara kolektif oleh negara serta lembaga-lembaga publik. Hal ini memang mengurangi keterlibatan pihak swasta dalam kepemilikan aset ekonomi.
Dan ciri yang kelima dari adanya sistem ekonomi jenis komando ini memiliki tujuan sosial dan keseteraan. Selain itu, proses distribusi dari sumber daya alam juga dilakukan secara adil.
Hal ini juga membuat pemerintah mencegah adanya ketimpangan ekonomi di seluruh lapisan masyarakat hingga mencapai tujuan sosial yang lebih luas.
Keunggulan dari Penerapan Sistem Ekonomi Komando
Ekonomi komando dianggap sebagai sistem yang cukup menakutkan karena memiliki ideologi komunisme. Namun, tentu saja setiap sistem ekonomi memiliki sisi keunggulannya sendiri.
Keunggulan menggunakan sistem ekonomi jenis komando ini membuat sebuah negara tidak ada kesenjangan ekonomi. Hal tersebut karena tujuan dari sistem satu ini meratakan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.
Di sistem ekonomi komando ini, pemerintah memastikan distribusi berbagai sektor ekonomi bisa diakses oleh masyarakat untuk bisa memenuhi kebutuhan dasar.
Dengan perencanaan terpusat dan sesuai komando, membuat sistem ekonomi satu ini mampu menggerakan pemerintah agar mampu mengendalikan inflasi, tingkat pengangguran, dan ketidakstabilan ekonomi lainnya.
Sistem ekonomi jenis komando ini juga hanya berfokus pada kebutuhan dasar masyarakat. Contoh kebutuhan dasar ada pangan, papan, sandang, pendidikan hingga kesehatan.
Pemerintah sebisa mungkin mengalokasikan sumber daya untuk setiap warganya agar dapat memiliki akses dalam memenuhi kebutuhan dasar tersebut.
Dan keunggulan lainnya dalam sistem ekonomi satu ini adalah mampu mengarahkan sumber daya untuk proyek besar. Meski terlihat sulit dilakukan, dengan komando pusat, proyek dapat dilakukan secara tepat, contohnya bendungan raksasa atau proyek luar angkasa.
Setiap sistem perekonomian memang memiliki sisi positif dan negatif. Pada sistem ekonomi komando, pemerintah memang berperan penting untuk menjaga kestabilan perekonomian negara agar masyarakat mampu hidup sejahtera.